Apa itu Cinta dan Bagaimana Proses Terbentuknya

watch_later 16 Mei 2018
Apa itu Cinta dan Bagaimana Proses Terbentuknya



Apa itu Cinta dan Bagaaimana Proses Terbentuknya Siapa sih salah satu orang yang bisa mengartikan satu kata paling misterius di dunia ini "Cinta" meskipun ada berbagai tafsiran yang bisa mengartikan apa itu cinta tetapi coba deh baca sedikit informasi berikut ini


Pengertian Cinta

Menurut Wikipedia : Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.
Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. 
Pendapat mimin sendiri tentang cinta sih kegiatan aktif yang dilakukan kita untuk orang lain, bisa berupa pengorbanan diri, kasih sayang, empati, perhatian, membantu, dan mau melakukan apa saja yang diinginkan orang tersebut.


Pembentukan Cinta

Cinta itu terbentuk karena adanya zat kimia yang "membanjiri" otak kita, saat sedang menyukai orang lain sebuah bagian otak kita yang bernama Hypotalamus aktif memproduksi lebih banyak hormon yang dinamakan Oxytocin, merupakan hormon yang dapat memunculkan rasa empati dan membuat perasaan stres berkurang pada diri kita. Selain itu dalam otak kita juga memproduksi hormon yang dinamakan Vasopressin. Hormon yang mengatur kandungan air dan tekanan darah dalam tubuh kita. Kedua hormon ini kemudian mengalir dalam sirkulasi otak, yang kemudian merangsang Hypotalamus untuk memproduksi hormon Dopamin yaitu sebuah hormon yang dapat menstimulus kita untuk merasakan senang dan bahagia, hal ini kemudian membuat pikiran kita tidak lepas dari orang yang kita suka dan seakan dunia hanya milik berdua.

Lalu kenapa ketika putus kita jadi galau dan sedih ? meskipun sebuah hubungan telah berakhir otak kita masih memprodukis hormon Dopamin. Hal ini yang membuat kita termotivasi untuk tidak lepas dari orang yang kita suka. Disisi lain bagian otak kita yang bernama Orbital Frontal Cortex, bagian yang mengatur emosi dan kontrol diri kita juga ikut teraktifkan, dan berusaha mengambil kontrol otak kita untuk melupakan orang yang kita sukai. Akibatnya terjadi konflik di otak kita, dimana di satu sisi kita ingin melupakan orang yang kita sukai, tetapi di sisi lain kita tidak bisa melupakannya, karena terus adanya motivasi dalam otak. Hal ini yang kemudian berujung pada kegalaudan dan kesedihan.

Jadi ketika kita merasakan cinta tai pun bisa terasa seperti coklat, tetapi ketika kita sudah putus maka akan terasa sebaliknya. Jangan salahkan hormon Dopamin yang masih terus terproduksi dan sisi otak kita yang bernama Orbital Frontal Cortex yang aktif akbiat emosi kita karena diputusin. Memang sewajarnya kita diciptakan untuk merasakan berbagai macam bentuk perasaan dan emosi seperti halnya cinta, jika kita tidak memiliki hormon Dopamin mungkin saja kita tidak memiliki perasaan senang dan bahagia, yang ada hanya kehampaan semata. 

Sumber :

Doombly adalah Blog yang berbasis Informasi terkini tetapi bukan berita

sentiment_satisfied Emoticon